Kamis, 25 Desember 2008

BAGAIMANA (seharusnya) MAHASISWA MENYIKAPI FENOMENA GOLPUT

Oleh Muhammad Taufiq T.
Ketua Umum KAMMI Komisariat UNM Parangtambung per.08/09


Fenomena golput dalam setiap rangkaian pelaksanaan pilkada di wilayah administratif Indonesia, menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan dan tentunya mengkhawatirkan. Bahkan sampai ada yang mengatakan golput memenangi beberapa pilkada di beberapa daerah karena jumlah orang yang memilih golput ternyata mengalahkan perolehan suara pemenang tingkat pertama contohnya di pilkada Jawa Timur, jumlah golputnya sebanyak 39% lebih sedang pasangan yang mendapat suara terbanyak hanya mengumpulkan suara dibawah 30%, pilkada di kota serang, golput mendapat persentase 39% sedang pasangan peraih suara terbanyak hanya 34% dari total pebduduk, pilkada DKI dengan jumlah pemilih golput sebanyak 39,2 persen atau 2.241.003 orang dari total 5.719.285 pemilih. Fauzi Bowo-Prijanto (pemenang) yang dicalonkan oleh banyak partai politik, termasuk Partai Golkar dan PDI-P, hanya meraih 2.010.545 atau 35,1 persen suara. Dan masih banyak lagi fakta-fakta riil di lapangan tentang sikap golput ini.

Dengan persentase yang cukup tinggi itu, maka kemudian permasalah ini harus diseriusi sebagai sebuah permasalahan kebangsaan yang penting di advokasi. Mahasiswa sebagai salah satu elemen dari rakyat ini harus mengambil perannya untuk mengadakan penyadaran politik kepada elemen bangsa lainnya termasuk di kalangannya sendiri. Itulah mengapa, kami dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat UNM Parangtambung menyuarakan penolakan kami kepada segenap niatan golput dan seruan golput yang dilancarkan oleh beberapa elemen bangsa termasuk suara pengajakan untuk golput yang lahir dari kawan-kawan mahasiswa sendiri.

Sebelum lebih lanjut, saya tekankan bahwa yang menjadi bahasan permasalahan kami adalah mereka yang memilih golput padahal memiliki hak suara/pilih yang telah disahkan oleh negara lewat KPU, siapapun itu dan dimanapun.

Beragam argumen telah dikeluarkan oleh para penyeru golput untuk melegitimasi atau mencari pembenaran terhadap sikap mereka. Ketahuilah bahwa itu semua adalah guyonan argumen pesimistis, apatis terhadap usaha membangun bangsa ini ke depannya. Rangkaian nalar berpikir yang tidak jauh kedepan memandang permasalahan kebangsaan.

Ketika mereka berkata bahwa golput adalah salah satu pilihan juga, maka saya beranggapan itu bukanlah pilihan. Itu bukan pilihan yang diberikan oleh rakyat ini kepada kalian. Logikanya begini; ketika dalam pemilihan itu ada 3 orang calon, maka sebenarnya itulah 3 calon yang diberi kehadapan anda untuk anda pilih, jadi selain dari pilihan 3 itu (tentunya golput) bukan termasuk pilihan.

Prosesi pemilihan umum di tingkatan apapun itu sesungguhnya adalah lahan kita untuk mengadakan perubahan terhadap nasib bangsa ini kedepannya. Momen inilah kita memilih pemimpin yang akan membawa perahu bangsa ini dalam masa kepemimpinannya. Dan dalam masa kepemimpinannya itulah akan dihasilkan banyak kebijakan untuk mensejahterakan, membela rakyatnya, yang pada masa suksesi pemilihannya menjadi pendukungnya. Dalam penggodokan produk pemerintahan itulah kita ‘mahasiswa’ bisa mengambil peran ‘politic control’ nya ketika ada kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Bukan pada saat prosesi pemilihan pemimpin itu kita bertindak bahkan tidak ikut memilih.

Kawan, sesungguhnya dalam proses pemilu itu, bukan perkara main-main, karena disanalah kita memilih pemimpin. Dalam setiap kondisi apapun kita akan membutuhkan kehadiran pemimpin, jadi jangan pernah menganggap remeh proses itu. Agama sangat memberi kita panduan bagaiman pentingnya dan urgennya posisi pemimpin itu.

Suara-suara golput yang dikeluarkan oleh elit-elit politik, saya lebih artikan sebagai sebuah upaya pendelegitimasian terhadap elit-elit lain yang telah memiliki jalan untuk meraih kedudukan. Kita bisa melihat orang-orang yang karena dengan banyak alasan terdeak dari sebuah strukturnya akan menyuarakan oposisi terhadap strukturnya kembali dan dengan pengajakan golput lah mereka bisa mengapresiasikannya. Hingga, jangan sampai ada di antara kita, ‘elit kampus’ yang termakan bahkan ikut-ikutan menyuarakan golput yang notabene hanya akan membantu elit politik sakit hati itu.

Saudaraku, hendaklah kita mengambil peran strategis kita dalam upaya perbaikan bangsa ini dengan jalan memberikan kesadaran berpolitik integratif kepada elemen rakyat, siapapun itu. Kita sebagai golongan yang diberi cap ‘intelek’, harus membuktikan keintelektualan itu dengan jalan partisipasi aktif kita dalam menghantarkan orang-orang shaleh ke puncak pengambil keputusan.

Kawan, sekecil apapun sikap pendukungan kita dalam percaturan politik ini, adalah sama besarnya dengan peradaban yang berkeadaban yang sama kita cita-citakan.

HIDUP RAKYAT, HIDUP MAHASISWA, ALLAHU AKBAR .....

Senin, 22 Desember 2008

TIDAK ADA ALASAN UNTUK TIDAK MEMILIH!!

21 Desember 2008,

+ : Jadi bagaimana 2009 cess!! Siapa yang kita’ (baca:anda) pilih??

- : GOLPUT mo saja deh!!

+ : GOLPUT??

- : Iya, daripada salah pilih…

+ : Salah pilih???

- : Karena dari beberapa kandidat, tidak ada yang kukenal... daripada salah pilih, lebih baik GOLPUT...

+ : ????

Alasan seperti percakapan di atas tidak seharusnya terlontarkan dari mahasiswa. tidak mengenal/mengetahui kandidat, atau bahkan menganggap tidak ada kandidat yang sesuai dengan keinginannya bukan alasan bahkan seharusnya TIDAK ADA ALASAN UNTUK TIDAK MEMILIH!!!

Tidak mengenal/mengetahui kandidat, atau bahkan menganggap tidak ada kandidat yang sesuai dengan keinginannya akan terjawab dengan kewajiban kita untuk menuntut ilmu, kewajiban kita untuk mencari jawaban atas apa yang menjadi permasalaan kita. Jangan sampai ilmu yang dimaksudkan hanya materi-materi yang berbau akademik saja.

Percakapan di atas adalah realita yang memperlihatkan bahwa ternyata fenomena GOLPUT menjadi pilihan sebahagian mahasiswa yang notabene adalah AGENT OF CHANGE (baca: Agen Perubahan). Padahal, menyuarakan aspirasi sebenarnya sama saja dengan advokasi-advokasi yang dilakukan di jalan-jalan.

Bagaimana mungkin tejadi perubahan besar ke arah yang lebih baik terjadi di negeri kita ini tanpa ada yang berusaha?? Bukankah Allah swt telah mengatakan dalam firmanNya:

…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…

QS. Ar-Ra’d: 6)

Jadi, apalagi yang kita tunggu? bukankah janji Allah itu pasti??

Jangan sampai kita menzhalimi nurani kita dengan tidak memberikan haknya dan tidak memenuhi kewajibannya.

Kapan lagi kita bertindak sadar untuk melakukan perubahan di negeri kita. jangan sampai kesempatan ini terlewatkan begitu saja dan disertai penyesalan di kemudian hari.

>>inakke_fawziah@yahoo.co.id

Selasa, 16 Desember 2008

KAMMI UNM Parangtambung bersikap tentang golput......

1. GOLPUT = BUKAN PILIHAN
2. GOLPUT = PENGKHIANATAN AMANAT PENDERITAAN RAKYAT
3. GOLPUT = KETIDAK PEDUALIAN TERHADAP MASALAH KEBANGSAAN
4. GOLPUT = MENDUKUNG HEGEMONI PENGUASA DZALIM
5. GOLPUT = MENUTUP KESEMPATAN TOKOH PEMBAHARU UNTUK PERUBAHAN.

lantas masihkah kemudian mahasiswa yang diharapkan dapat mengadvokasi issue-issue kerakyatan harus berdiam diri dalam kepengecutannya dengan bersikap golput bahkan menyerukan untuk golput.
dimana potensi keintelektualan kalian kawan

HIDUP RAKYAT, HIDUP MAHASISWA, ALLAHUAKBAR.

Kamis, 11 Desember 2008

Secarik Catatan Pelaksanaan pra-DM I KAMMI Kom. UNM PARANGTAMBUNG

Tepatnya, hari Sabtu tanggal 22 November 2008 di gedung perkuliahan Biologi Lantai I FMIPA UNM. Ikhwa KAMMI Kom.UNM Parangtambung sukses mengadakan pra-DM I, menjelang pelaksanaan DM I tanggal 28-30 November 2008 di benteng Somba Opu. Insya Allah....
Alhamdulillah, 8 ketua Komisariat (untuk Komisariat Poltekes diwakili Sekumnya, dan UMI Oleh Kadep Kebijakan Publiknya, yang lainnya langsung dihadiri oleh Ketumnya) hadir pada Stadium Generale (SG). Acara yang sempat molor 1 jam akhirnya sukses juga. Dari kegiatan tersebut, ana tergelitik untuk mengomentari satu hal berkenaan dengan apresiasi peserta pra-DM I yang mencapai 36 orang.
Seorang penanya memepermasalahkan definisi kata “aksi” dan kerja-kerja “aksi”, ikhwa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia. Ternyata, definisi “aksi” masih mengalami pemaknaan yang sempit di tataran kawan-kawan mahasiswa. Aksi hanya diidentikkan dengan aksi turun ke jalan (demonstrasi.penulis).
Saat itu ana, memeberikan jawaban yang ditambahkan dan diperjelas teman-teman pemateri lainnya. Aksi adalah sebuah kata yang kaya akan makna. Aksi adalah aktifitas. Jadi, setiap tingkah laku manusia adalah aksi. Sehingga mau orang itu, shalat-mencuri, puasa-berbohong, ke masji-ke tempat hiburan malam, itu semuanya aksi. Itulah kemudian mengapa aksi itu selalu menjurus ke dua hal, apakah ke aksi yang positif atau yang ke negatif.
Aksi dalam sekop KAMMI adalah kebaikan. Bagaimana kemudian aksi itu bisa membawa sistem ke dalam ketundukan dan kepatuhan kepada Allah SWT.
Jikalau kawan-kawan lebih mendalam KAMMI maka akan didapatkan bahwa aksi yang dipakai teman-teman KAMMI bukanlah hanya turun ke jalan. Di KAMMI dikenal dengan aksi sosialnya, aksi penyadaran intelektual dan aksi pembentukan iklim Islami serta lain-lain.
Platform muslim negarawan yang menjadi falsafah perjuangan KAMMI menuntut setiap kader untuk memaknai perannya sebagai khalifah di muka bumi ini. Kader yang menjadi rahmatan lil alamin, dengan segenap aksi-aksinya. Apakah itu dengan turun ke jalan atau lainnya. Dan dengan turun ke jalan, apa salahnya???????
Intinya, saya mengajak teman-teman, adik-adik semuanya untuk mendalami KAMMI lebih jauh lagi. Untuk itu kutunggu kalian di perekrutan kader baru KAMMI, Daurah Marhalah I KAMMI Komisariat UNM Parangtambung, hari Jum’at-Ahad tanggal 28-30 November 2008.

Peradaban agung hanya dapat diciptakan oleh orang-orang berkepribadian besar. Dan salah satu jalannya adalah menjadi MUSLIM NEGARAWAN sejati.

Rabu, 10 Desember 2008

"Kepemimpinan Perempuan" antara Emansipasi dan Kegagalan kaderisasi

Perempuan adalah mahluk tuhan yang diciptakan berbeda dengan mahluk uhan yang bernama laki-laki, ia memiliki kelemahan dan juga kelebihan, diantara keistimewaan wanita adalah melahirkan dan menyususi yang tidak dilakukan oleh kaum lelaki, mereka memiliki perasaan yang dalam yang berbeda dengan lelaki. Namun juga memiliki kecerdasan yang bersifat rasional meskipun terkadang rasionaliseme tersebut terkalahkan oleh perasaan yang tinggi.
Mahluk tuhan yang diciptakan dari tulang rusuk lelaki tersebut, kini telah menguasai beberapa bidang yang selama ini digeluti oleh lelaki, dari pekejaan yang berat sampai kepada pekerjaan yang ringan, entahlah, ini adalah sebuah pilihan atau keterpaksaan, misalnya pekerja keras(buruh bangunan). Inilah salah satu strong yang kini dimiliki kaum hawa tersebut. Di wajah dunia perempuan menjadi mahluk yag tidak lagi terkungkung oleh tugasnya sebagai wanita yang hanya merawat dan membesarkan anak tetapi juga telah mengantikan posisi lelaki atau bahkan mengalahkan posisi lelaki yang terkadang cengeng dengan kondisi. INI adalah sebuah realitas bahwa selain memiliki keistimewaan wanita juga memiliki kekuatan, ketegaran dll, dlam tataran sosial.
Peran Wanita dalam tataran organisasi kini bukan lagi sebuah tugas yang memiliki signifikansi yang rendah tetapi kini telah menempati pos-pos yang memiliki iindeks yang penting dalam tataran organisasi tersebut. Bukanlah sebuah hal yang tabu ketika menemukan pemimpin dalam suatu instansi juga dipimpin oleh perempuan misalnya salah satu presiden Indonesia adalah seorang perempuan kapolri salah satu daerah diindonesia adalah seorang perempuan, ketua jurusan biologi adalah seorang perempuan, ,dan beberapa jabatan stratesis yang laiin yang kini dipimpin oleh perempuan. dan kepemimpianan tersebut juga terjadi pada organisasi mahasiswa.
Perempuan kini bukan lagi mahluk tuhan yang lemah, mahluk tuhan yang selalau menempati posisi yang tidak signifikan tetapi kini perempuan adalah mahluk tuhan yang kuat yang memiliki dimensi kepakaran yang tinggi, profesionalisme yang tinggi dan karir yang multidimensi, kenapa? Alasannya bahwa perempuan saat ini adalah mereka yang pakar dalam berbagai bidang selain sebagai istri, ibu, juga memiliki kepakaran dalam bidang kepemimpinan dan jabatan yang startegis. Kini yang menjadi pertanyaan, apakah ini adalah suatu bentuk emansipasi, atau suatu kegagalan kaderisasi kepemimpiann sbegai kodrat kaum adam?. Maka mencari pembenaran dan kebenaran tidak akan pernah ditemukan, semua akan membawa pada sikap pro dan kontra tergantung dari sisi mana kita memandangnya. Sehingga yag menjadi solusi adalah mengupgrade diri baik engkau seorang laki-laki ataukah seorang perempan, jika engkau seoang laki-laki maka malulah, pada keberhasilan perempuan, bagaimanapun Islam telah memberi peluang besar kepada kaum adam untuk menjadi seorang pemimpin bagi wanita, sehingga dibutuhkan kesadaran bagi kaum laki-laki untuk mengambil peran yang selama ini diambil oleh kaum perempuan. Sedangkan bagi wanita lain, ini menjadi suatu inspirator tersendiri untuk menggali semua kemapuan yang engkau miliki.
Subuh, 27 juli 2008.
Nadiyah Hansur(an_nadiyahbio@yahoo.com)

Training Keakhwatan : Tak Sekedar Cantik

Tanggal 8 November yang lalu, KAMMI komisariat UNM Parang Tambung ngadain acara khusus untuk pengembangan potensi para akhwat. Training Keakhwatan dengan tema “Tak Sekedar Cantik”.Training ini memberikan motivasi bagaimana para akhwat bisa menampilkan inner Beauty-nya jadi tak sekedar cantik fisik, karena cantik itu relative..tapi ketika kecantikan itu terlihat dari keindahan akhlak, keelokan budi, dan kecemerlangan akal, maka sampai kapan pun kecantikan itu tidak akan pudar ditelan usia, malah akan terus bertambah seiring kedewasaan kita mengarungi kehidupan ini dengan segala hikmahnya. Sehingga menjelmalah kita sebagai bunga mawar yang indah….

Saudariku, pasti kau tahu bunga mawar. Bunga yang sering menjadi lambang dari cinta, romantisme, bunga yang warnanya tegas, jika ia berwarna merah, maka ia akan berwarna merah darah, pekat! Jika ia putih, ia pun berwarna putih yang teguh, suci. Jarang mawar berwarna merah muda, meskipun mungkin ada.

Bunga mawar beraroma harum, kelopak-kelopaknya begitu tertata, banyak, dan melindungi benang sarinya dengan seksama. Mawar juga tidak mudah menggugurkan mahkota-mahkota bunganya, aku membuktikannya, betapa mawar tetap bermahkota dan berkelopak meskipun mungkin bila ia dipetik dengan tangkainya dan ia diletakkan tanpa air, ia mungkin layu, tapi mahkotanya tidak gugur!

Bunga itu masih lagi dilindungi kelopaknya yang tak kalah teguh. Bukan itu saja! Kau tahu, saudariku ? Mawar begitu sulit terjangkau! Ya! Kita harus berhati-hati memetiknya sebab tangkainya yang meskipun kecil namun kokoh itu berduri.

Begitulah.setiap bagian bunganya begitu mantap dan teguh, selain bentuknya yang indah dan baunya yang harum. Mawar begitu mempesona.

Mawar begitu misterius, elegan . Bentuk dan aromanya yang mempesona, semua membuat orang ingin menikmatinya, memetiknya, memilikinya. Tapi, ternyata tidak mudah mendapatkannya. Untuk memetiknya kita harus berhati-hati agar durinya tidak melukai. Tidak sembarangan kita bisa sambil lalu memtiknya, bila kita tidak ingin’diserang’ oleh durinya. Tangkainya juga tidak mudah dipatahkan. Bila kalian pernah mengalami, kita harus menggunakan alat (gunting, pisau) untuk memotongnya. Iya kan ?

Hmmmmmm……….Begitulah. Mawar. Kau tau saudariku, bahwa ada wanita-wanita seperti mawar. Tapi, mungkin tidak banyak. Dan seorang muslimah yang seperti mawar??? Wah tentu lebih sedikit lagi.

Wanita atau muslimah yang seperti mawar, begitu enak dipandang. Kecantikannya terpancar dari sebuah keteguhan yang dalam. Kalaupun dia memang dianugerahi kecantikan fisik oleh Allah, dia akan semakin cantik. Kalupun secara fisik dia tidak tergolong ‘begitu cantik’ namun dia memancarkan kecantikan yang lain. Kecantikan yang membawanya pada sebuah derajat yang begitu tinggi. Elegan.


Satu lagi, saudariku. Mawar tidak mudah dipetik. Perempuan-perempuan yang teguh dan meneguhkan, cerdas dan mencerdaskan, baik dan memperebaiki akan memancarkan banyak energi. Semua orang tahu bahwa dia memiliki banyak pesona. Namun pesona itu tidak membuatnya pongah. Pun begitu, perempuan-perempuan berkarakter mawar selalu memancarkan keramahan, kebaikan. Tapi untuk mendapatkannya? Nanti dulu! Bukan jual mahal, tapi ia memiliki izzah (harga diri, kehormatan, rasa PD, bangga bukan karena dirinya tapi ‘bangga’ karena ia memegang teguh Islam dan segala peraturannya).

Maukah kau menjadi bagian dari mawar-mawar itu???
Tunggu saja info TRAINING KEAKHWATAN selanjutnya….


UKHTI"01"HUMAS
KAMMI UNM PARANGTAMBUNG

Realitas Sebuah Kepemimpinan

para pelaku:
L (lurah)
J (jagabaya)

pentas menggambarkan sebuah pendopo kelurahan. Malam hari itu lurah sedang berbincang-bincang dengan Jagabaya.


L: saya mesti tetap memikirkannya, Pak Jagabaya.esebagai seorang lurah, saya tidak akan berdiam diri menghadapi persoalan ini.

J: tapi maaf, Pak lurah, saya rasa tindakan pak lurah dalam menghadapi persoalan inikurang tegas. Maaf, Pak lurah cak-cek, kurang cepat.

L: memang, saya sadari saya kurang tegas dalam hal ini, ini saya sadari betul, pak jagabaya. Tapi tindakan saya yang kurang cepat ini sebetulnya bukan berarti apa-apa. Terus terang dalam menghadapi persoalan ini saya tidak mau grusa-grusu.

J: memang tidak perlu grusa-grusu, pak lurah.tapi tidak grusa-grusu bukan pula berarti diam saja hanya plompang-plompong menunggu berita. Pak lurah kan tinggal memberikan perintah atau izin kepada saya untuk memerintahkan pemuda desa kita untuk mengadakan ronda kampong tiap malam.

L: iya, saya tahu, dik, eh, pak jagabaya. Tapi dalam saat-saat terakhir ini pemuda desa kita sedang saya gembleng dalam mendalami kesenian. Pak jagabaya tahu dalam tempo satu bulan lagi bapak bupati akan meninjau desa kita. Saya sedang sedang mempersiapkan pemuda-pemuda desa kita untuk menyambutnya dengan acara-acara kesenian.saya mengerti benar tentang selera pak bupati. Dia adalah seorang pecinta kesenian dan ia akan bangga sekali jika tahu rombongan kesenian yang menyambutnya adalah pemuda dari desa kita. Kita akan mendapat pujian yang tinggi dan pak bupaqti akan selalu memperhatikan desa kita.

J: tapi apa artinya kita dapat pujian pak bupati jika kenyataannya desa kita sendiri malahan tidak aman? Walaupun pak bupati tidak tidak tahu, tapi yang merasakan terganggunya keamanan adalah penduduk desa kita, rakyat kita sendiri, pak lurah

L: berapa banyak penduduk yang menderita kerugian akibat gangguan maling itu? Dan bandingkan dengan pujian yang bakal kita terima. Bayangkan, pak jagabaya, seluruh penduduk desa kita akan ikut bangga dipuji oleh bapak bupati karena maju dalam dunia kesenian.

J: kalau pak lurah punya cita-cita semacam itu, ya, sudah. Akan lebih baik lagi Kalau semua rakyat di desa ini baik tua-muda, anak laki-laki dan perempuan dilatih saja karawitan, dilatih ketoprak. Semuanya dilatih kesenian!jangan cum apemuda-pemudanya tok, tapi semuanya, semuanya! Nggak usah mengurusi sawah dan lading atau ternak-ternak mereka……jadikan saja desa ini desa kesenian!

(mau pergi saking marahnya, tapi dicegah oleh pak lurah dan pak carik).


Cerita diatas menggambarkan sebuah kepemimpinan lurah yang menginginkan sebuah keuntungan untuk diri sendiri, inilah tipikal pemimpin yang banyak kita jumpai selama ini, kepemimpinan yang berasaskan kepentingan pribadi, mementingkan pujian yang dapat berdampak posistif bagi dirinya sendiri, ini dalah salah satu realitas yang ada dimasyarakat, tetapi terkadang kita sendiri kurang menyadari, bahkan terlena dengan keadaan tersebut. Tetapi dalam keterpurukan kepemimpinan tersebut ada saja jagabaya-jagabaya yang baru, yang memiliki idealisme dan prinsip dan bersedia berjuang untuk suatu yang terbaik bagi daerahnya.

Hadirnya seorang jagabaya dalam suatu realitas selalu ada tetapi kehadirannya terkadang terabaikan oleh suatu buaian keadaan, juga kehadirannya tidak langsung dirasakan oleh masyarakat. Inilah suatu perjaungan, perjuanga untuk mengangkat suatu kebenaran kepermukaan, karena sejatinya hidup adalah sebuah pengorbanan dan perjuangan. Namun terkadang idealisme tidak sejalan dengan realitas. Qulil al haq walau kana murran (katakana yang benar walaupuan pahit). ketika kebenaran itu ingin dinyatakan akan ada korban dari kenyatan tersebut, idealisme yanng dimiliki seseorang akan membawanya kepada suatu keterpurukan yang berkepanjangan, karena idialitas (baca kesemurnaan) itu sendiri tidak ada dimuka bumi ini. Yang ada hanyalah devolusi revolusi, dan evolusi . semua akan berubah berdasarkan masa namun keterpuruan itu dapat dielakkan ketika suatu sikap adaptif ada dalam diri para pejung kebenaran, sikap adapatif tersebut adalah sikap yang mampu meyesuikan diri dengan kondisi yang terjadi namun tidak kehilangan idealisme yang ia miliki, karena yang membedakan manusai dengan manusia yang lain adalah perasaan dan prinsip yang ia miliki. Janganlah pernah menjadi air yang melakoni kehidupan dengan apa adanya, dan jangan pula menjadi tanaman merambat yang melawan gravitasi, dimuka bumi ini, semua memiliki takaran tersendiri, hadapilah semua dengan apa adanya, karena kemenangan ada pada strategi bukan hanya dalam kata perlawanan.
TAKEN FROM: NADIYAH HANSUR
KP UNM PARANGTAMBUNG

Takdir Itu Untuk Kami

Ketika Alloh mentakdirkan Islam akan berjaya lagi pada suatu hari..
Maka yakinlah Islam akan berjaya..
Tapi keyakinan itu belumlah cukup hanya sebuah keyakinan
Karena keyakinan itu harus kita barengi dengan tindakan!!

Jika kita yakin Islam akan berjaya lagi..
Maka mulailah kita perbaiki diri kita
Kejayaan Islam tak akan datang oleh diri-diri yang tidak senantiasa dekat pada Alloh
Yang belum sepenuh hati menyerahkan hidupnya untuk Alloh..

Maka kawan..
Tinggalkanlah hal-hal yang membuatmu lalai jika kau ingin berjual beli dengan Alloh..
karena mujahid tangguh adalah orang yang senantiasa mengisi hari-hari dan hidupnya hanya untuk Alloh!!
Dia tidak akan merasa sepi ketika dia berjuang.. Karena Alloh senantiasa menemaninya..menaungi jalannya..

Maka kawan, luruskanlah niat kita..
Kita di sini bukan karena kita dibutuhkan di sini..
Tapi kita yang membutuhkannya..
Alloh telah menunjuk kita untuk menjadi mujahid-mujahidNya..
Dengan menunjukkan kita jalan ini..
Mempermudah setiap langkah-langkah kita
Maka akankah kita mengkhianati kepercayaanNya?? Rabb,, aku di sini untukMuMaka jika aku mulai berbelok,, tunjukkilah jalanMu lagi padaku..Rabb,, aku tak mau jadi orang yang sesat..Orang yang menyesal di akhirat karena tidak memanfaatkan kesempatan hidup yang engkau berikan..Kesempatan beramal ada di depan mata..Maka kuatkanlah langkah-langkah kami..

Ketika dirimu merasa lelah..Ingatlah Alloh tak pernah lelah untuk selalu ada di samping kita

Ketika merasa diri tak pantas dan tak berdaya..Ingatlah Allohlah Sang pemberi kekuatan dan kewenangan.. maka mintalah padaNya karena sesungguhNya Dia tidak akan menyia-nyiakan do’a hamba-hambaNya

Ketika ingin pergi dari jalan ini..Maka ingatlah bahwa dunia ini amat terkutuk.. Tidak ada kenikmatan abadi di sini.. Yang ada hanya kepedihan dan kesusahan.. amatlah disayangkan jika kita menyia-nyiakan waktu hidup kita hanya dengan berkutat pada urusan dunia.. sedang kenikmatan abadi itu adanya di akhirat.. Merugilah kita.. Jika kita tidak merasa beruntung telah ditunjuk oleh Alloh menjadi mujahid-mujahidNya.. Maka bersyukurlah!!Terus melangkah ke depan..Rintangan dan cobaan akan terus menghadang setiap langkah kita.. Tapi lihatlah..Kemenangan Islam telah menanti di ujung jalan itu..

Telah berguguran mujahid-mujahid di Palestina, Irak dan bumi Allah lainnya demi memperjuangkan kemenangan Islam yang telah dijanjikan..

Maka maukah kita menjadi Mujahid-Mujahid Alloh yang juga memperjuangkan kemenangan Islam itu?? Maka jawablah dengan penuh ketegasan dan keyakinan..YA!! Aku akan menjadi mujahid Alloh.. Aku akan terus berjuang.. Karena aku ingin bersama dengan Rasulullah, para sahabat, dan mujahid-mujahid Alloh lainnya yang telah syahid mendahuluiku..

TAKEN FROM SWEWTY MY SWEET HOME, THANK YOU

Peran Politik Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)

Dalam khazanah sejarah Indonesia, tercatat sudah kesekian kali gerakan pemuda yang dipelopori kalangan muda intelektual/ mahasiswa dalam memecahkan kebekuan siatuasi kebangsaan. Dan terakhir adalah gerakan Reformasi than 1998 yang telah menumbangkan kekuasaan rezim otoriter Orde Baru. Sebuah rezim yang membekukan proses pendewasaan bangsa ini.

Sekian banyak persoalan-persoalan yang ditinggalkan rezim Orde Baru yang sampai sat ini masih dirasakan pengaruhnya secara kuat. Permasalahan utama adalah krisis ekonomi yang parah menyebabakan penurunan kualitas hidup masyarakat, kemiskinan dan pengangguran.

Suatu saat pendiri Organisasi Ikhwanul Muslimin Asy-syahid pernah berkata “Kalian (pemuda) adalah generasi yang senantiasa beramal”. Kalimat singkat ini telah mengantar KAMMI memilih jalan ‘amal’ dari sekedar propaganda. KAMMI telah sampai pada kesimpulan bahwa Al-Amal adalah bagian yang telah terintegrasi dalam aktivitas hidup, pribadi terlebih komunal.

Islam mengajarkan suatu perubahan dari sebuah amal. Tetapi amal aktivitas ini haruslah berlandaskan pada pengetahuan (Al Ilmu) dan moral (al Ikhlas) dan terlebih lagi mesti dilaksanakan dengan semangat kebersamaan dan team working (Amal Jama’i), bukan sekedar tindakan yang serampagan tak terkendali, jauh dari niat ibadah dan kesungguhan. Karena itu, semangat yang dibawa KAMMI senantiasa berangkat dari obsesi kebersamaan tanpa menafikan potensi individu yang terlibat di dalamnya.

Bertolak dari pemahaman tentang politik (As Siyasih) bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan kesejahteraanumat maka KAMMI melakukan maneuver-manuver politik dengan koridor untuk kepentingan umat dalam kacamata KAMMI (baca: pandangan Islam). Peran politik KAMMI di awal pendirian diawali dengan pembelajaran politik kepada masyrakat dengan mengajak dan menampilkan aksi damai bersama masyarkat dan tokoh, menjelaskan akar persoalan bangsa dan hakekat reformaisi total, menjauhi tindakan kekerasan dan anarkisme dan menunjukkan keteladanan dalam ide dan gagasan.

Seiring bertambahnya waktu peran yang diharapkan dapat diemban KAMMI diharapkan bertambah pula. Apalagi KAMMI sebagai gerakan perjuangan mahasiswa memformalkan eksistensi kelembagaannya sebagai sebuah ormas kemahasiswaan. Titik peralihan ini dapat dimaknai beberapa hal:

Ø KAMMI sebagai organ perjuangan gerakan mahasiswa bukan semata gerakan temporer dan reaksioner

Ø Kebutuhan KAMMI untuk tujuan merumuskan tujuan dan sasaran besar (Visi dan Misi)

Penutup

KAMMI sebagai gerakan kaum muda intelektual/mahasiswa masih dituntut untuk menjadi problem solver atas sekian banyak problem kebangsaan. Selain sebagai tanggung jawab estafeta kepempinan, juga gar bagaimana agenda-agenda perubahan/reformasi bias lebih cepat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam mewujudkan masyarakat madani.

“Sesungguhnya sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakal kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semangat dalam merealisasikannya dan kesiapan untuk beramal serta berkorban dalam mewujudkannya. Keempat rukun itu yakni iman, ikhlas, semangat dan amal merupakan karakter yang melekat pada pemuda. Karena sesungguhnya dasar keimanan adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertakwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. Hal itu tidak terdapat kecuali dalam diri para pemuda” (Hasan Al Banna)

Oleh : Abdul Rahim Farisi

Disampaikan pada Kuliah Politik Islam KAMMI Komsat UNM

Makassar, 1 September 2006