Rabu, 14 Januari 2009

Penyatuan Kembali KAMMI Komisariat UNM

06 April 2008, adalah hari bersejarah bagi konstalasi pergerakan KAMMI di UNM, ditandai dengan pemilihan ketua umum baru sekaligus pemisahan KAMMI komisariat UNM menjadi dua komisariat, yaitu KAMMI Komisariat UNM Gunung Sari dan KAMMI Komisariat UNM Parangtambung. Setelah hampir setahun pemisaahan komisariat ini, menimbulkan tanda tanya besar bagi kefektifan kerja da'wah wajihah siyasih ikhwah di kampus UNM. Oleh karena itu, kami meminta pendapat kader KAMMI, baik ikhwan maupun akhwat dari 2 komisariat (KAMMI Komisarian UNM Gunung Sari dan KAMMI Komisariat UNM Parangtambung) tentang wacana penyatuan kembali komisariat kita menjadi KAMMI Komisariat UNM.
berikan pandangan anda, serta alasan jelas pilihan anda.


contoh komentar:

FULAN mengatakan
"saya setuju dengan penyatuan komisariat ini karena......"

tutup komentar dengan identitas lengkap anda (nama, asal komisariat, pengurus/bukan pengurus, jika pengurus: jabatan anda apa?)

8 komentar:

Sebirulangit mengatakan...

Saya tidak setuju dengan penyatuan kembali dua komisariat (Parangtambung dan Gunungsari)
Alasan: Pemisahan dua komisariat memberi kesmpatan kedua komisariat untuk lebih fokus dan maksimal menggarap wilayah dakwahnya masing2.Persoalan KAMMI Gunsar yang tidak terlalu BOOming karena kurangx SDM yang bisa digerakkan di sn, justru bisa dijadikan pembakar motivasi mereka u merekrut kader lebih banyak lagi, untuk berkerja lebih maksimal lagi, tetap semangat... Allahu Akbar!!!
Ukhti01Humas partamb.

agusH mengatakan...

satu hal d benak ana adalah "MENGAPA HARUS ADA PEMISAHAN?" APAKAH IKHWA YANG ADA d UNM MANG TIDAK MAMPU M'NGURUS 1 UNIV?" apabedanya GUNSAR N PARTAMB. justru yg ad skramg adlh dikotomi di klangan ikhwa stlh pmisahan. ANA Dr partamb ANTUM kn dari GUNSAR" sbuah kalmt yang mstnya tdk blh kluar dar mlt ikhwa. jika alsn maslh krja2 yang krang efktif sehingga ad pemisahn mk satu alasan yang kurang logis. logikanya Dmn konsep aml jamai yang kta pgang tguh slama ini. Wallahu Alam. @gusH. Komsat UNM (insya Allah) staff KP n Danus

coretanq mengatakan...

sy tidak setuju...
satu-dua tahun bukan waktu tepat untuk menengok strategi itu. sdh hbskah tenaga ntm? hbskah jurus jitu ntm? atau ntm sdh g sabar? pdhl dakwah ini hax bth 'kesabaran' qt. ana yakin ntm blm meyakinkan diri ntm sendiri bhw ntm bs menjadikan KAMMI partamb/gunsar mnjd rujukan bg mhs y kpengen b'orgnss. ana yakin pemisahan itu hax ingin meng'eksis'x KAMMI ada dimn2. Allahu Akbar ...

TAUFIQ mengatakan...

Terlepas dari posisi ana sekarang di kepungurusan, tapi ini merupakan suara hati kalau mau dibilang inilah salah satu ijtihad politikku sebagai seorang kader KAMMI Komisariat UNM Partamb, bahwa....
Setiap kebijakan yang dieksekusi di lapangan harus selalu melihat mudarat dan mafsadatnya, intinya melihat untung ruginya bukan hanya untuk masa sekarang tapi untuk masa depan kita.
Ada 2 alasan yang dahulu dilontarkan yang menjadi argumentasi berpisahnya kita (KAMMI UNM), yaitu:
1. Efektifitas gerakan
2. Pengembangan organisasi.
Ana tidak akan berpanjang lebar memberi penilaian realisasi dari apa yang menjadi argumentasi pemisahan dikaitkan dengan realita yang terjadi ba'da pemisahan. Tapi coba antum sekalian melihat, seberapa terealisasi meratakah hal tersebut di tataran 2 komisariat ini???? Belum lagi kalau kita berbicara tentang bargaining position kita di mata pergerakan kampus dengan pengkotakan lebih kecil KAMMI ini. Ini hanya pengantar logika kawan-kawan untuk lebih memahami solusi konkrit dan tepat masalah ini. Baiknya sebenarnya kita mengadakan pertemuan kader 2 komisariat untuk membahas konsen masalah ini.
muhammad taufiq t, Komisariat UNM Parangtambung,ketum.

Anonim mengatakan...

Assalamu 'Alaikum...
setelah sayapikir-pikir,saya tidaksetuju dengan penyatuan kembali dua komisariat menjadi KAMMI Komisariat UNM
Alasan: dengan lahan yang semakin diperkecil, kerja-kerja da'wah kita akan semakin jelas terlihat. dan hal tersebut akan menjadi pemacu semangat kita dalam bekerja. Ituji...
Indah Fawziah, Staff. HUMAS KAMMI Komisariat Parangtambung

Anonim mengatakan...

tidak setuju dengan penyatuan kembali. marilah kita fokus pada inti permasalaha, yang cenderung pada kuantitas dan kualitas kader yang stagnan. yang menjadi penyelesaian sekarang adalah bagaimana memaksimalkan kuantitas dan kualitas kader bukan justru menambah masalah baru dengan mempersatukan dua komisariat yang berbeda secara kultur budaya dan perbedaan geografis. ayolah berpikir cerdas,inovatif, and futuristik untuk menyelesaikan maslah karena sejatinya penyatuan kembali berarti mundur tiga langkah kebelakang. semangat coy, tuntaskan perubahan

agusH mengatakan...

kembali ana berkomentar untuk yang kedua kalinya!!!!!! jangan kan pembagian 2 komisariat saja sampai 7 komsat pun ana setuju, tiap2 fak ada komsat kammi tapi perlu disadari bahwa kondisis kita belum sampai ke s2. Ingat kita punya marhalah da'wah. Seandainya kandisi sudah memungkinkan sampai Kammi komsat jurusan pun ana setju!!!! ada tapinya kondisi kita blm sampai tingkatan itu wahai akh/ukh.realitasnya adalah sperti yg dikatakan ukh kita yang satu ini bahwa SDM yg kurang bisa digerakkan di slh stu KOMsat

Anonim mengatakan...

Ikhwatifillah..
terlepas antum setuju or tidak, realita perjuangan reunifikasi 2 komisariat (X dan Y, ana tidak tega menuliskan nama aslinya) menjadi sesuatu yang telah terekonstruksi dalam ranah fikiran ana. pada awalnya, ana menyetujui alasan-alasan pembagian Komisariat berdasarkan 2 lokasi wilayah Universitas Negeri Makassar tersebut. akan tetapi, alasan yang dikemukakan pada awal tersebut merupakan teori yang pada akhirnya bertentangan dengan realita.komisariat X yang tetap seperti pada awal mula (sebelum pemisahan) dan Komisariat Y yang "mati segan hidup pun tak mau(kata seorang akhwat, afwan)"...
ironis..
memang hal tersebut akan menstimulasi Komisariat Y untuk kembali berkiprah.akan "membakar motivasi" (kata Ukhti01Humas Partamb). Tetapi 'kan bisa saja (afwan) motivasi tersebut hanya terbakar dan menguap menjadi asa yang terbang entah ke mana...!